Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 , tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut, perlu diwujudkan dalam tindakan yang nyata
melalui pengembangan kurikulum yang komprehensif, peningkatan kualitas
pendidik, penyediaan sarana dan prasarana memadai, penerapan metode
pembelajaran inovatif, penguatan pendidikan karakter, sistem penilaian yang
komprehensif, serta kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Salah satu upaya dari
pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana diuraikan di atas adalah
melalui penguatan pendidikan karakter. Dalam kurikulum merdeka, implementasi pendidikan
karakter diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
Gerakan tujuh kebiasaan
anak Indonesia hebat merupakan salah satu bentuk implementasi pendidikan
karakter melalui kegiatan sekolah yang tujuannya untuk membentuk karakter anak
yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat, serta siap menghadapi tantangan dan
mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Berikut adalah tujuh
kebiasaan anak Indonesia hebat:
1.
Bangun
pagi
Kebiasaan
bangun pagi mengajarkan disiplin dan penghargaan terhadap waktu. Anak-anak yang
terbiasa bangun pagi akan terbiasa lebih produktif dan siap menghadapi
aktivitas harian. Selain itu, bangun pagi selaras dengan ritme tubuh alami,
mendukung Kesehatan fisik dan mental.
2.
Beribadah
Menanamkan
kebiasaan beribadah sejak dini membantu anak untuk menjadi anak yang beriman
dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan empati rasa Syukur,
dan tanggungjawab social. Ketaatan beribadah juga membentuk karakter rekigius
dan integrasi diri yang kuat.
3.
Berolahraga
Aktivitas
olahraga meningkatkan kebugaran tubuh dan Kesehatan mental. Anak yang aktif
berolahraga memiliki disiplin, ketangguhan, dan kemampuan mengelola stress
dengan baik. Olahraga juga melatih Kerjasama dan sportivitas.
4.
Makan
Sehat dan Bergizi
Pola
makan yang sehat dan bergizi memastikan pertumbuhan optimal dan energi yang
cukup untuk belajar dan bermain. Mengajarkan anak untuk memilih makanan bergizi
seimbang membentuk kebiasaan hidup sehat hingga dewasa.
5.
Gemar
Belajar
Menumbuhkan
minat belajar pada anak mendorong pengembangan krteativitas, imajinasi, dan
wawasan. Anak yang gemar belajar memiliki peluang besar untuk menemukan
pengetahuan baru dan memberikan rasa empati serta kerendahan hati.
6.
Bermasyarakat
Keterlibatak
dalam kegiatan sosial melatih anak menghargai nilai gotong royong, toleransi
dan Kerjasama. Kebiasaan bermasyarakat meningkatkan tanggungjawab terhadap
lingkungan dan menciptakan rasa kegembiraan melalui interaksi social.
7.
Tidur
Cepat
Tidur
yang cukup sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan dan Kesehatan. Kebiasaan
tidur tepat waktu membantu organ tubuh pulih, memulihkan mental dan emosional,
serta menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Tidur yang
berkualitas juga meningkatkan konsentrasi, memori dan suasana hati yang
positif.
Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia hebat ini
sejalan dengan gerakan Gapura Panca Waluya yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa
Barat, Dedi Mulyadi. Gapura Panca Waluya mengusung lima nilai utama yaitu : Cageur
(sehat), Bageur (baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas) dan
Singer (cekatan). Melalui nilai-nilai Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan
Singer generasi muda Jawa Barat diharapakan menjadi generasi muda yang lebih
baik, lebih bijaksana, dan siap menghadapi dunia dengan kepala tegak serta hati
yang dipenuhi oleh nilai-nilai kebaikan.
Sebuah gagasan atau ide tidak akan mencapai tujuan
yang diharapkan jika tidak diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata. Hal ini
berlaku juga dengan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia hebat dan Gerakan Gapura
Panca Waluya. Perlu upaya nyata dan dukungan dari keluarga, sekolah, dan
Masyarakat melalui sinergi lintas sektor agar tujuh kebiasaan anak Indonesia
hebat untuk mewujudkan generasi panca waluya dapat tercapai.
Implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia
Hebat untuk mewujudkan Generasi Panca Waluya dimulai dengan Langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Melakukan
sosialisasi tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dan generasi panca waluya kepada
orangtua siswa, Masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan fihak terkait
lainnya yang peduli terhadap dunia pendidikan.
2.
Melakukanan
kerjasama dengan orangtua siswa untuk mengawasi pelaksanaan tujuh kegiatan anak
Indonesia hebat di rumah.
3.
Jika
diperlukan, sekolah juga bisa melakukan kerjasama dengan lembaga keagamaan,
tokoh masyarakat, pemerintah dan fihak terkait lainnya.
Sekolah
sebagai penggerak utama dalam pelaksanaan tujuh kebiasaaan anak Indonesia hebat
harus proaktif melakukan perencanaan yang matang, membuat rambu rambu serta
petunjuk teknis yang jelas agar pelaksanaan tujuh kebiasaan anak Indonesia
hebat dapat terlaksana dengan baik. Langkah-langkah atau kegiatan yang harus
dilaksanakan sekolah antara lain:
1.
Perencanaan
Pada
tahap perencanaan terdapat beberapa Langkah yang harus dilaksanakan
diantaranya:
a.
Sosialisasi
tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dan generasi Panca Waluya kepada peserta
didik.
b.
Pembentukan
Tim Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan 7 Kebiasaan anak Indonesia hebat
(PPK dan G7KAIH).
c.
Menyusun
program kerja pelaksanaan PPK dan G7 KAIH.
d.
Membuat
Buku jurnal 7 kebiasaan anak Indonesia hebat untuk siswa.
2.
Pelaksanaan
a.
Guru/Wali
kelas Membagikan buku jurnal 7 kebiasaan anak Indonesia hebat kepada siswa.
b.
Guru
/ wali kelas menjelaskan tata cara pengisian jurnal G7KAIH.
c.
Guru/wali
kelas memantau pengisian buku jurnal setiap hari.
d.
Guru
/ wali kelas melakukan evaluasi secara berkala dan melaporkan hasil evaluasi
kepada Tim PPK dan G7KAIH secara berkala.
3.
Evaluasi
a.
Tim
PPK dan G7KAIH Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah secara berkala.
b.
TIM
PPK dan G7KAIH Bersama guru dan kepala sekolah mengadakan rapat untuk mencari
Solusi dari permasalahan yang muncul dari laporan evaluasi program.
4.
Tindak
lanjut
Tim
PPK dan G7KAIH melaksanakan tindaklanjut hasil rekomendasi dari rapat evaluasi
pelaksanaan program.
